Kamis, 06 April 2017

Macam-Macam dan Cara Mengatasi Penyakit Pada Kucing

Macam-Macam dan Cara Mengatasi Penyakit Pada Kucing



Penyakit pada kucing merupakan masalah yang sering dialami untuk para pemilik kucing. Perlu mewasdai terhap macam-macam penyakit yang sering menyerang kucing peliaraan kita. Walaupun pada dasarnya kucing bisa merawat tubuhnya sendiri akan tetapi jika terserang penyakit juga akan memerlukan perawatan dari pemiliknya, agar mempercepat proses penyembuhan penyakit pada kucing. Apalagi jika penyakitnya sudah menjangkit didalam tubuhnya.

Kucing hanya mampu menjilati bagian yang sakit dari luar saja, jika penyakit yang menyerang berada di dalam tentu kucing tidak dapat mengobati sendiri. Berikut adalah beberapa penyakit yang menyerang kucing.


Macam-macam penyakit pada kucing dan cara mengatasi

Berikut Penyakit Pada Kucing:
1. Infeksi telinga (Otitis)
Berbagai macam kondisi dan sebab yang dapat mengakibatkan terjadinya radang  telinga (otitis) pada kucing. Mulai  dari tungau telinga (ear mite), bakteri, jamur, kanker, alergi, gangguan sistem kekebalan tubuh, luka, dll.
Secara umum telinga terbagi menjadi tiga bagian, bagian luar (eksternal), tengah dan dalam (internal)Otitis dapat terjadi pada  salah satu atau ketiga bagian telinga tersebut. Otitis yang terjadi pada telingan bagian dalam biasanya bersifat parah dan fatal, dapat mengakibatkan hilangnya kemampuan mendengar secara permanen.
Telinga yang mengalami radang (otitis)
Keterangan
  1. Daun telinga kemerahan, sedikit bengkak disertai kotoran telinga
  2. Saluran telinga menyempit atau tertutup sebagioan akibat bengkak
  3. Kotoran dalam saluran telinga
Otitis yang tidak ditangani secara cepat dan tepat dapat menyebabkan radang berlangsung lama atau kronis. Pada beberapa kondisi radang kronis ini dapat menyebabkan tumbuhnya polip. Lebih lanjut lagi polip ini dapat berkembang menjadi tumor atau kanker dan menutup saluran telinga, akibatnya kucing tidak dapat mendengar suara dengan baik lagi.

Tanda atau Gejala klinis otitis
Kebanyakan kucing yang mempunyai masalah dengan telinga terlihat tidak nyaman dan sering kali menggoyang atau menggeleng-gelengkan kepala, mencakar-cakar telinga atau menggosok-gosokkan telinga atau kepala pada dinding, atau atau benda lain. Dari dalam telinga bisa saja muncul cairan kotor dan kadang-kadang disertai bau tidak sedap.
Cakaran atau goyangan kepala yang terus menerus dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan hematoma pada telinga (aural hematoma)Hematoma adalah  penggumpalan atau penumpukan darah di telinga akibat pecahnya pembuluh darah yang terdapat pada daun telinga. Telinga yang mengalami hematoma terlihat dari tanda-tanda seperti bengkak, dan terasa hangat bila diraba dan  terasa ada penumpukan cairan di bawah kulit telinga.
Otematom atau aural hematoma, bengkak pada telinga, berisi gumpalan darah.
Infeksi telinga yang mempengaruhi mata
Lebih lanjut, otitis dapat berkembang lebih parah dan mempengaruhi syaraf pendengaran dan syaraf lainnya. Tanda-tanda lain yang dapat terlihat bisa berupa posisi kepala atau wajah yang selalu miring-miring dan tidak mampu berjalan mengikuti garis lurus.
Posisi kepala miring karena salah satu telinga mengalami infeksi.
Diagnosa penyakit
Metoda yang paling sering dan mudah digunakan adalah memeriksa telinga dengan menggunakan alat yang disebut otoskop. Dengan alat ini dokter hewan dapat melihat keadaan telinga  bagian luar dan tengah termasuk saluran telinga.
Tes lain bisa saja dilakukan dengan cara mengambil kotoran yang terdapat di dalam telinga, kemudian diperiksa menggunakan mikroskop. Dari kotoran tersebut di diketahui kondisi dan penyebab radang telinga.
Bisakah Otitis disembuhkan ?
Dengan diagnosa penyakit yang tepat, pembersihan telinga secara rutin dan pengobatan yang tepat dan segera, dalam waktu 2 minggu sebagian besar kasus infeksi telinga dapat sembuh dan kembali seperti semula.
Beberapa kasus otitis yang disebabkan oleh alergi, gangguan hormon atau sistem kekebalan tubuh, lebih sulit ditangani dan memerlukan waktu agak lama untuk mendiagnosanya.
Jika infeksi telah berlangsung lama dan parah, ada kemungkinan  kemampuan pendengaran kucing tidak dapat kembali seperti semula.
Penyebab Otitis
banyak sekali hal yang dapat menyebabkan dan mempertinggi resiko terkena otitis, diantaranya :
Kotoran. Sebagian besar kasus infeksi  pada telinga berawal dari kotornya telinga. Kotoran yang terdapat dalam telinga bisa berasal dari luar (debu, tanah, dll) atau dari dalam telinga sendiri.
Seperti juga manusia, secara normal telinga kucing memproduksi semacam cairan berwarna kuning kecoklatan seperti lilin (wax), yang berfungsi menjaga kelembaban dan kondisi mikroorganisame di dalam telinga.
Lilin ini sering disebut sebagai cerumen. Penumpukan cerumen yang berlebihan dapat bisa menjadi tempat yang cocok untuk tumbuhnya bakteri atau jamur, selain itu juga menimbulkan rasa tidak nyaman yang memancing kucing menggaruk atau mencakar-cakar telinga. Garukkan ini menyebabkan luka kecil yang kemudian dapat berkembang menjadi infeksi.
Bakteri dan Jamur adalah salah satu agen utama penyebab infeksi pada telinga. Jamur atau kapang yang secara normal hidup dalam telinga adalah Malassezia pachydermatis. Karena sesuatu hal bisa saja terjadi populasi berlebihan dari jamur ini dan menyebabkan terjadinya otitis.

Ear mite atau tungau telinga. Tungau atau kutu berukuran kecil yang sering menyebabkan otitis pada kucing adalah dari spesies Otedectes cynotis. Tungau spesies lain yang juga bisa menyebabkan otitis adalah sarcoptes,demodex dan notoedres.
Alergi. Alergi terhadap serbuk sari, makanan atau obat-obatan juga dapat menyebabkan otitiss. Kucing alergi biasanya menunjukkan gejala penyakit lain seperti kulit gatal ,dll. Tetapi bisa saja gejala alergi yang muncul hanya berupa otitis saja. Makanan hipoalergenik bisa membantu dalam menentukan dan mengendalikan alergi.
Gangguan hormon: penyakit-penyakit yang menyebabkan gangguan hormon dapat menekan sistem kekebalan tubuh. Kekebalan tubuh yang berkurang menyebabkan berbagai penyakit mudah muncul salah satunya adalah infeksi telinga. Pemeriksaan darah di laboratorium kadang-kadang diperlukan untuk mendiagnosa otitis yang disebabkan gangguan hormon. Tumor atau polip dapat saja tumbuh di telinga atau saluran telinga. Tumor atau polip ini bisa muncul sebagai akibat infeksi telinga yang berkepanjangan.
Bentuk telinga yang terlipat atau  menutup seperti pada ras kucing scottish fold mempertinggi resiko terkena otitis. Bulu yang tumbuh berlebihan dalam telinga juga meningkatkan resiko terkena otitis. Oleh karena itu kucing-kucing dengan bentuk telinga atau bulu panjang dan berlebihan yang tumbuh di telinga, memerlukan perhatian dan perawatan lebih dibanding kucing lainnya.
Pengobatan
Tindakan pengobatan yang dilakukan berbeda-berda tergantung penyebab otitisnya. Obat tetes telinga yang mengandung antibiotik dan anti radang bisa diberikan bila terjadi infeksi bakteri dan pembengkakan.
Obat tetes telinga yang mengandung anti ektoparasit atau injeksi obat golongan avermectin (ivermectin, selamectin, dll) bisa diberikan bila otitis disebabkan oleh ear mite atau ekto parasit lain. Pemberian obat-obatan ini harus mengikuti siklus hidup parasit tersebut.
Untuk kasus tumor atau polip, diperlukan tindakan operasi atau bedah untuk mengangkat jaringan yang abnormal.
Polip, jaringan yang tumbuh akibat iritasi berkepanjangan
Otitis yang disebabkan oleh alergi dan gangguan hormon memerlukan tindakan pengobatan secara menyeluruh dan sistematis. Seringkali pengobatan hanya bersifat mengurangi efek atau sakitnya saja, karena penyebab utamanya (alergi atau gangguan hormon) memang relatif sulit disembuhkan.
Pencegahan
Selalu memeriksa kebersihan telinga kucing secara teratur. Bersihkan telinga kucing secara rutin. Cairan telinga normal berwarna bening-kuning kecoklatan. Bila berwarna coklat tua atau berbau busuk, kemungkinan besar kucing menderita otitis.
2. Penyakit kulit
A. Penyakit Kulit Kucing Ring Worm
Ringworm adalah jenis lain dari jamur yang menyerang kucing, Terutama anak kucing di bawah satu tahun. Hal ini menyebabkan lesi melingkar di kepala kucing, telinga, dan badan. Kulit di sekitar lesi sering bersisik dan botak. Ringworm sangat menular dan dapat menyebar ke hewan peliharaan lain di rumah, serta kepada orang-orang. Pengobatan tergantung pada tingkat keparahan, tetapi mungkin termasuk shampoo khusus, salep, atau obat-obatan oral
Penyakit Kulit Kucing jamur Ring Worm
Penanganan dan Pencegahan Ring Worm Kucing :
  • Sebulan sekali Lakukan desinfektan Rutin ruangan dan kandang tempat tinggal kucing dengan cairan Bleaching atau pemutih , dan desinfektan untuk hewan.
  • Sebulan sekali Mandikan atau rendam kucing dalam cairan Lyme sulfur atau larutan belerang. atau air 10 lt yang di tetesi propolis 20 tetes atau mandikan dengan menggunakan shampo Sebazole.
Pengobatan Ring Worm Kucing:
Bila Kucing anda sudah terkena Ringworm,
  • Bersihkan kerak-kerak yang terbentuk dengan Minyak Tawon atau Virgin Coconut Oil (VCO), setelah bersih oleskan Propolis atau salep anti Jamur biasanya Ketokenazole.
  • Untuk kucing diatas 4 Bulan secara  Oral berikan Ithraconazole atau Sporanox, satu kapsul di bagi  5 selama 2 minggu sehari sekali.
  • Untuk kucing di bawah 4 bulan atau Hamil, jangan di berikan obat oral.
B. Kulit Kering , Ketombe Pada Kucing
Seperti orang,  Kulit kucing juga dapat  kering, dan terkelupas. Ini biasanya tidak ada yang serius, tetapi tidak ada salahnya anda konsul dengan dari Hewan anda. Ketombe yang terus menerus dapat menjadi tanda gizi buruk, perawatan yang tidak memadai, atau ada masalah Kesehatan. Shampoo khusus dan suplemen omega-3 asam lemak dapat membantu mengobati ketombe kucing.
Penyakit Kulit Kering , Ketombe Pada Kucing
Pencegahan dan Pengobatan Penyakit Kulit Kering Kucing: 
  • Mandikan  Kucing  Sebulan sekali dengan shampo anti jamur atau sebazole.
  • Berikan Suplemen tambahan seperti Minyak ikan dan X trabloom wate.
C. Infeksi Jamur (Yeast) Pada Kucing
Infeksi jamur yang disebabkan oleh jamur Banyak terjadi pada kucing yang memiliki masalah medis lainnya. Telinga adalah salah satu tempat yang paling umum untuk infeksi jamur. Gejala mungkin termasuk cairan hitam atau kuning, kemerahan pada daun telinga, dan terus-menerus menggaruk telinga. Infeksi jamur mudah didiagnosis dan biasanya cepat sembuh terhadap pengobatan dengan obat antijamur.
Infeksi Jamur (Yeast) Pada Kucing
Pencegahan Penyakit Kulit Jamur Kucing: 
  • Untuk melakukan pencegahan pada penyakit kulit kucing yang satu ini, usahakan dalam sebulan sekali Lakukan desinfektan Rutin ruangan dan kandang tempat tinggal kucing dengan cairan Bleaching atau pemutih , dan desinfektan untuk hewan.
  • Sebulan sekali Mandikan atau rendam kucing dalam cairan Lyme sulfur atau larutan belerang. atau air 10 lt yang di tetesi propolis 20 tetes . atau mandikan dengan menggunakan shampo Sebazole.
Pengobatan Penyakit Kucing Jamur :
Bila Kucing anda sudah terkena Jamur,
  • Bersihkan kerak-kerak yang terbentuk dengan Minyak Tawon atau Virgin Coconut Oil (VCO), setelah bersih oleskan Propolis atau salep anti Jamur biasanya Ketokenazole.
  • Untuk kcg diatas 4 Bulan secara  Oral berikan Ithraconazole atau Sporanox, satu kapsul di bagi  5 selama 2 minggu sehari sekali.
  • Untuk kucing di bawah 4 bulan atau Hamil, jangan di berikan obat oral.
D. Penyakit Kulit Jerawat Kucing
Jerawat biasanya muncul di dan di sekitar dagu kucing. Kemungkinan penyebab termasuk stres, jarang dibersihkan, reaksi terhadap obat, atau masalah kulit . Dokter hewan Anda dapat merekomendasikan shampoo khusus atau gel untuk membersihkan Jerawat, atau antibiotik jika infeksi bakteri menyertai jerawat.
Penyakit Kulit Jerawat Kucing
Pengobatan Penyakit Kucing Jerawat :
  • Bersihkan kerak-kerak yang terbentuk dengan Minyak Tawon atau Virgin Coconut Oil (VCO) , setelah bersih oleskan Propolis
E. Penyakit Kucing Eosinophilic Granuloma
Ini jika kucing anda memiliki borok atau luka pada hidung atau bibir, ia mungkin akan mengalami jenis reaksi alergi yang dikenal sebagai granuloma eosinofilik. Reaksi ini dapat terjadi di mana saja pada tubuh, tetapi paling sering pada wajah, bantalan kaki, dan paha. Alergi makanan atau kutu kadang-kadang merupakan penyebabnya tetapi luka ini juga bisa terjadi akibat infeksi bakteri. Pengobatannya tergantung pada apa yang menyebabkannya.
Penyakit Kucing Eosinophilic Granuloma
Pengobatan Penyakit Borok Kucing:
  • Lakukan bersihkan kerak-kerak yang terbentuk dengan Minyak Tawon atau Virgin Coconut Oil (VCO) , setelah bersih oleskan Propolis.
F. Penyakit Kulit Kucing Alergic Dermatitis
Kucing dapat memiliki reaksi alergi terhadap produk perawatan, makanan, dan gangguan lingkungan, seperti serbuk sari atau gigitan kutu. Dengan melakukan garukkan pada bagian kepala atau leher adalah tanda umum dari alergi makanan. Gejala alergi lainnya termasuk menjilat pada kaki atau menggaruk telinga atau pangkal ekor. Ada berbagai cara untuk mengobati kulit gatal berhubungan dengan alergi, tapi melakukan pencegahan adalah strategi terbaik.
Penyakit Kulit Kucing Alergic Dermatitis
Pengobatan penyakit alergi pada kucing :
  • Bersihkan kerak-kerak yang terbentuk dengan Minyak Tawon atau Virgin Coconut Oil (VCO), setelah bersih oleskan Propolis
G. Penyakit Kulit Kucing Stud Tail
Ini juga disebut hiperplasia kelenjar pada buntut, Ekor kucing pejantan akan mengeluarkan kelenjar minyak yang aktif di bagian atas ekor. Kelenjar ini menghasilkan ekskresi lilin yang Membuat rambut rontok dan lesi berkerak. Dalam kasus yang parah, kondisi bisa membuat ekor rentan terhadap infeksi bakteri. Neutering atau Kebiri dapat menghilangkan masalah pada kucing jantan. Pilihan pengobatan lain adalah rajin merawat ekor dan menggunakan sampo yang diformulasikan secara khusus.
Penyakit Kulit Kucing Stud Tail
Pengobatan Penyakit Kulit Kucing stud tail :
  • Cuci atau bersihkanlemak di buntut dengan menggunakan Goop atau sabun untuk cuci piring.
  • Setelah bersih bilas dengan shampo sebazole dan terakhir bilas dengan air propolis ( 20 tetes propolis dan 1 liter air) , keringkan sampai kering.
H. Penyakit Kulit Rambut Rontok Pada Kucing
Ini terjadi jika catlovers sekalian  melihat kucing Anda kehilangan rambut lebih dari biasanya atau mendapati bagian yang botak, kemungkinan terjadi penyakit kulit pada kucing anda .segera mungkin temui dari hewan anda. Rambut rontok abnormal dapat menjadi tanda peringatan dari beberapa penyakit, adanya kutu, stres, alergi, atau gizi buruk.
Penyakit Kulit Rambut Rontok Pada Kucing
Pengobatan Rambut Rontok Pada Kucing:
  • Segera berikan makanan bergizi misalnya wet food dicampur kitty bloom atau kalau untuk menggemukan berikan juga Xtra Bloom wate.
  • Juga lakukanlah pengobatan sesuai dengan penyebab kebotakan
I. Penyakit Kulit Infeksi Bakteri Kucing
Adalah dalam banyak kasus, infeksi kulit bakteri berkembang sebagai akibat dari masalah  kulit lainnya. contohnya adalah , jerawat kucing dapat mengakibatkan terjadinya akar rambut kucing anda lebih rentan terhadap infeksi, sehingga folliculitis. Infeksi bakteri dapat diobati dengan antibiotik, tetapi yang terpenting menjaga kesehatan kulit agar tidak terkena infeksi bakteri
Penyakit Kulit Infeksi Bakteri Kucing
Pengobatan penyakit kulit infeksi kucing :
  • Bersihkan kerak-kerak yang terbentuk dengan Minyak Tawon atau Virgin Coconut Oil (VCO), setelah bersih oleskan Propolis atau salep anti bakteri misalnya kemicetine salep.
  • Berikan antibiotik sesuai anjuran dari hewan anda.
J.Penyakit Kulit Ear Mite
a. Ini adalah Kutu  telinga adalah parasit kecil yang tinggal di  lilin dan minyak di dalam telinga kucing. Pada saat mereka sedang makan, mereka menyebabkan peradangan yang dapat mengakibatkan kulit serius atau infeksi telinga. Tanda-tanda kutu telinga adalah bila  kucing anda menggaruk kepala dan telinga berlebihan , telinga gemetar, dan bau yang kuat dan kotor dalam telinga. Kutu telinga dapat diobati dengan produk topikal yang diresepkan oleh dokter hewan.
Penyakit Kulit Ear Mite
b. Penyakit Kulit Scabies kucing
Yang dimaksud dengan Scabies kucing adalah yaitu penyakit kulit biasa yang disebabkan oleh tungau pada kepala Notoedres cati. Adapun yang menjadi gejala pertama adalah rasa gatal sekitar kepala dan leher, bersama dengan rambut rontok dan munculnya bintik botak. Karena sering nya menggaruk, kulit menjadi merah, dan luka. Biasanya, Anda akan melihat warna abu-abu tebal untuk kerak kuning di sekitar, leher tepi wajah, dan telinga. Kondisi ini juga dapat terjadi pada kulit kaki dan alat kelamin.
Penyakit Kulit Scabies kucing
PengobatanPenyakit Scabies Kucing :
  • Lakukanlah membersihkan kerak-kerak yang terbentuk dengan media Minyak Tawon atau Virgin Coconut Oil (VCO) , setelah bersih oleskan Propolis
  • Untuk Ear mite dalam kuping bersihkan dengan memasukkan cairan pembersih telinga Otolin. bisa juga di teteskan obat kutu frontline di tengkuk kucing.
  • Untuk Kucing dewasa bila scabies sudah menyebar konsultasikan dengan dokter hewan anda , karena di perlukan penyuntikanyaitu : anti parasit
  • Sedangkan untuk kitten atau bayi pengobatan dengan membersihkan kerak-kerak yang terbentuk dengan Minyak Tawon atau Virgin Coconut Oil (VCO) , setelah bersih oleskan Propolis, merupakan pilihan terbaik.
K.Penyakit Kulit Kutu Lice
Penyakit kulit ini adalah Kutu Lice adalah parasit yang membuat kulit kering. Mereka biasanya ditemukan pada kucing tua atau sakit dan sering pergi tanpa diketahui. Hal ini dapat membuat kucing  melakukan penggarukkan, gelisah, penampilan rambut yang tidak biasa, dan rambut rontok. Seperti tungau, kutu Lice dapat diobati dengan pengobatan topikal. Karena kutu spesies-spesifik, Anda tidak perlu khawatir akan tertular kutu dari kucing Anda.
Penyakit Kulit Kutu Lice
Pengobatan Penyakit Kulit Kutu Lice :
  • Langkah pertama yang dapat anda lakukan yaitu dengan cara membersihkan kerak-kerak yang terbentuk dengan Minyak Tawon atau Virgin Coconut Oil (VCO), dan setelah bersih ,lalu segera anda dapat oleskan Propolis, teteskan tengkuk kucing dengan obat kutu seperti frontline.
  • Dan untuk Kucing dewasa bila scabies sudah menyebar konsultasikan dengan dokter hewan anda , karena di perlukan penyuntikan anti parasit 
  • Sedangkan untuk kitten atau bayi pengobatan dengan membersihkan kerak-kerak yang terbentuk dengan Minyak Tawon atau Virgin Coconut Oil (VCO), setelah bersih oleskan Propolis, merupakan pilihan terbaik.
L. Penyakit kulit Kutu Kucing
Kutu atau Pinjal adalah masalah yang sangat umum ditemui pada kucing kesayangan anda sekalian, jadi jangan khawatir mengenai hal ini. Anda dapat mencari mereka atau Telur mereka dalam rambut kucing peliharaan anda, terutama di mana  warna bulu pucat. Tanda-tanda lain adanya adalah bila kucing anda sering  menggaruk, luka kulit berkerak, dan penipisan rambut di atas pangkal ekor. Untuk membasmi kutu, Anda harus merawat kucing Anda, serta furnitur Anda, tempat tidur, dan karpet. Melakukan desinfektan bulanan adalah yang terbaik
Penyakit kulit Kutu Kucing
Pengobatan Penyakit kulit Kutu Kucing: 
  • Lakukanlah membersihkan kerak-kerak atau kotoran dengan VCO atau minyak tawon, oleskan propolis.
  • Teteskan obat Kutu Frontline Pada daerah tengkuk Kucing anda
  • Desinfektan ruangan atau kandang kucing minimal sebulan sekali.

3. Tersengat serangga

Segala jenis gigitan serangga dapat menjadi masalah untuk kucing anda, hal ini dapat mengakibatkan bengkak, merah, dan gatal. beberapa kucing juga dapat alergi terhadap gigitan serangga yang dapat mengakibatkan gatal-gatal ringan, pembengkakan wajah, muntah, kesulitan bernapas atau bahkan pingsan.
Yang anda dapat lakukan:
Jika alat penyengat dapat ditemukan, kikis keluar dengan kartu kredit atau bahan kaku lainnya. Atau, gunakan pinset dengan memegang alat penyengat, yang terletak di bawah kantung racun. Jika sengatan baru saja terjadi, jangan meletakkan tekanan pada kantung racun, karena hal itu akan menyuntikkan lebih banyak racun ke hewan peliharaan.
Taruh kompres dingin di area tersebut. Untuk membantu menetralisir beberapa racun asam, oleskan campuran pasta baking soda dan air ke daerah sengatan. Kucing anda harus segera diperiksa oleh dokter hewan jika ada pembengkakan wajah, sesak nafas atau pingsan.
Apa yang tidak boleh dilakukan:
  • Jangan menaruh tekanan pada area yang tersengat atau terkena gigitan.
4. Toksoplasma
Tanya jawab seputar Toxoplasma
Apakah Toxoplasma dan Toxoplasmosis itu ?
Toxoplasma atau Toxoplasma gondii adalah sejenis hewan bersel satu yang sering juga disebut protozoa. Toxoplasma merupakan  parasit  yang dapat menginfeksi hewan dan manusia.
Toxoplasmosis adalah nama penyakit pada hewan dan manusia yang disebabkan oleh Toxoplasma gondii.
Mengapa Toxoplasma gondii sering disebut virus ?
Toxoplasmosis terkenal sebagai salah satu penyakit yang harus diwaspadai pada ibu-ibu atau calon ibu yang hendak mengandung anaknya (hamil). Penyakit lainnya adalah Rubella, Cytomegalovirus dan Herpes. Semua penyakit ini sering disingkat menjadi TORCH (Toxoplasma,Rubella, Cytomegalovirus dan Herpes). Ketiga penyakit terakhir disebabkan oleh virus, sehingga orang sering salah pengertian dan menganggap toxoplasma adalah virus.
Siapa saja yang dapat terinfeksi toxoplasma ?
Semua orang  dapat terinfeksi toxoplasma. Laki-laki  dan perempuan baik muda ataupun tua dapat terinfeksi toxoplasma.
Hewan apa saja yang dapat terinfeksi toxoplasma ?
Hampir semua hewan berdarah panas dapat terinfeksi toxoplasma. Hewan yang sering berada disekitar manusia dan kucing seperti sapi, kuda, tikus, domba, anjing, ayam, burung, babi dll juga dapat terinfeksi toxoplasma. Satwa liar seperti musang, harimau, anjing hutan, dll juga dapat terinfeksi toxoplasma.
Mengapa kucing dianggap sebagai sumber utama penularan toxoplasma ?
Sebenarnya semua hewan berdarah panas dapat terinfeksi dan menularkan toxoplasma kepada manusia. Toxoplasma berkembang biak mengikuti suatu siklus hidup (seperti siklus hidup pada kupu-kupu). Toxoplasma dapat berkembang dengan cara membelah diri (non seksual) dan seksual (makro gamet dan mikro gamet). Pada hewan-hewan selain kucing toxoplasma berkembang biak dengan cara non seksual. Kucing adalah inang definitif toxoplasma. Dalam tubuh kucing, toxoplasma dapat berkembangbiak dengan cara seksual dan non seksual.
Bagaimana cara penularan toxoplasma ?
Kucing yang terinfeksi toxoplasma hanya menyebarkan ookista dalam jangka waktu tertentu, yaitu sekitar 10 hari sejak terinfeksi. Setelah 10 hari jumlah ookista yang disebarkan biasanya sangat sedikit dan mempunyai resiko penularan yang sangat kecil. Penyebaran ookista ini biasanya terjadi pada kucing muda. Penyebaran ookista biasanya tidak terjadi pada kucing dewasa karena sistem kekebalan tubuh mereka lebih baik dan relatif dapat mengendalikan sendiri infeksi toxoplasma tersebut.
Manusia atau hewan dapat tertular bila menelan kista atau ookista toxoplasma. Kista atau ookista ini bersifat seperti telur. Telur yang tertelan tersebut akan menetas dan berkembang di dalam tubuh hewan atau manusia.
Kista tersebut dapat hidup dalam otot (daging) manusia dan berbagai hewan lainnya. Penularan juga dapat terjadi bila hewan atau manusia tersebut memakan daging mentah atau daging setengah matang yang mengandung kista toxoplasma.
Kista toxoplasma juga dapat hidup di tanah dalam jangka waktu tertentu. Dari tanah ini toxoplasma dapat menyebar melalui hewan, tumbuh-tumbuhan atau sayuran yang kontak dengan kista tersebut.
Mengapa orang yang tidak memelihara kucing bisa terinfeksi  toxoplasma ?
Toxoplasma terdapat diseluruh dunia secara meluas. Kucing bukanlah sumber utama penularan toxoplasma. Yang pasti orang tersebut pernah menelan kista toxoplasma yang masih hidup. Kista bisa berada pada sayuran  atau daging yang tidak dimasak sempurna.
Benarkah toxoplasma menular melalui liur dan bulu kucing ?
Tidak. Bentuk menular dari toxoplasma adalah bradizoit dan kista, kista hanya dikeluarkan oleh kucing yang positif terinfeksi melalui kotorannya (feces). Selama bulu dan liur kucing tidak mengandung kista kita tidak akan tertular toxoplasma bila membelai bulu kucing. Bahkan bila pada bulu kucing terdapat kista, dan pindah ke tangan kita pada saat membelai bulunya, penularan masih bisa dicegah dengan mencuci tangan dengan sabun hingga bersih.
Bagaimana gejala manusia yang terinfeksi toxoplasma ?
Sebagian besar manusia yang terinfeksi tidak menunjukkan gejala sama sekali (subklinis). Meskipun jarang terjadi, pada infeksi yang akut dapat mengakibatkan pembengkakan kelenjar pertahanan (limfoglandula) yang terdapat disekitar leher, ketiak, dll.
Apa akibat toxoplasma pada hewan ?
Sebagian besar infeksi toxoplasma pada hewan bersifat sub klinis (ringan dan tidak menunjukkan gejala sama sekali). Pada infeksi yang parah dapat menyebabkan diare dan cacat pada fetus kucing atau hewan lainnya
Bagaimana akibat toxoplasma pada manusia ?
Pada pria, infeksi akut toxoplasma dapat menyebabkan pembengkakan kelenjar getah bening. Bila berlangsung terus menerus dapat menyebabkan kemandulan. Toxoplasma dan menginfeksi dan menyebabkan peradangan pada saluran sperma. Radang yang berlebihan dapat menyebabkan terjadinya penyempitan bahkan tertutupnya saluran sperma. Akibatnya pria tersebut menjadi mandul, karena sperma yang diproduksi tidak dapat dialirkan untuk membuahi sel telur.
Seperti pada pria, infeksi toxoplasma yang berlangsung terus menerus dapat menginfeksi saluran telur wanita. Bila saluran ini menyempit atau tertutup, sel telur yang telah dihasilkan oleh indung telur (ovarium) tidak dapat sampai ke rahim untuk dibuahi oleh sperma.
Yang paling berbahaya adalah akibat toxoplasma terhadap Janin/fetus. Kista toxoplasma bisa berada di otak janin menyebabkan cacat dan berbagai macam gangguan syaraf seperti gangguan syaraf mata (buta, dll). Akibat lainnya adalah janin dengan ukuran kepala yang besar dan berisi cairan (hidrocephalus).
Banyak penyebab hidrocephalus, salah satunya adalah toxoplasma
Tindakan Pencegahan Toxoplasma
Pencegahan pada kucing atau hewan peliharaan lainnya
Periksakan kucing kesayangan anda ke dokter hewan. Tes laboratorium untuk toxoplasma biasanya menggunakan antibodi dari darah kucing. Untuk daerah Jakarta tes biasanya dilakukan di Rumah sakit hewan Jakarta (ragunan) atau dinas peternakan. Biaya tes berkisar Rp 200-300 ribu.
Kucing yang positif terinfeksi toxoplasma harus diberi obat. Obat yang diberikan biasanya berupa antibiotik clyndamicin. Konsultasikan hal ini dengan dokter hewan anda.
Jangan berikan makanan berupa daging atau ikan yang masih mentah. Kucing yang mengkonsumsi makanan komersial berupa makanan kering atau kalengan dan selalu berada di dalam rumah, sangat jarang bahkan tidak akan pernah terinfeksi toxoplasma.
  • Bersihkan kotak litter pasir/kotoran kucing  setiap hari.
  • Cegah kucing berburu tikus atau berkeliaran diluar rumah.
  • Cegah kucing peliharaan anda kontak dengan kucing liar.
  • Selalu jaga kebersihan dan kesehatan kucing kesayangan anda.
Pencegahan  secara umum
Segera periksakan diri anda positif toxoplasma atau tidak. Terutama para wanita atau wanita yang mempunyai rencana untuk hamil. Tes darah bisa dilakukan di beberapa laboratorium diagnostik seperti Prodia. Konsultasikan hal ini dengan dokter langganan anda.
  • Masak daging dengan sempurna, minimal dengan suhu 70 oC
  • Cuci tangan, dan peralatan yang berhubungan dengan pengolahan daging dengan sabun
  • Cuci buah-buahan dan sayuran dengan bersih
  • Gunakan sarung tangan pada saat berkebun atau kontak dengan tanah. Tanah yang terkontaminasi toxoplasma melalui feces kucing adalah sumber infeksi yang potensial.
Pencegahan pada Ibu hamil
Agar ibu hamil terhindar dari infeksi toksoplasmosis, ikuti langkah-langkah pencegahan infeksi sedini mungkin:
  • Kucing atau binatang piaraan yang ada di rumah segera bawa ke dokter hewan, untuk mengetahui apakah binatang peliharaan terinfeksi parasit toksoplasma secara aktif atau tidak
  • Apabila kucing atau binatang piaraan tersebut terlihat sakit mungkin masih dalam masa penularan selama kurun 6 minggu sebaiknya dititipkan ketempat penitipan bintang.
  • Jangan biarkan bintatang peliharaan anda memburu mangsanya sendiri diluar rumah ,dan jangan berikan makanan daging mentah.
  • Jangan mengadakan kontak langsung, baik dengan kandang maupun kotoran hewan piaraan. – Mintalah orang lain untuk membersihkannya. Jika terpaksa harus membersihkan sendiri, pakailah sarung tangan, dan cucilah tangan Anda sampai bersih. Jangan lupa untuk member-sihkan kandang kucing setiap hari.
  • Hindari mengkonsumsi daging mentah, setengah matang atau minum susu yang belum disterilkan.
  • Cuci sampai bersih sayuran dan buah-buahan sebelum Anda konsumsi.
  • Segeralah konsultasikan ke dokter bila  Anda kemungkinan terinfeksi parasit toksoplasma  akibat binatang peliharaan dirumah.
5. Penyakit tulang belakang
Waspadai penyakit tulang belakang, jika kucing selalu menghindar jika disentuh bagian punggungnya. Sebenarnya sangat sulit mendeteksi sakit tulang belakang pada kucing. Satu-satunya cara adalah dengan memperhatikan tingkah lakunya. 
Ciri-ciri lain kucing yang sakit tulang belakang adalah:
  1. Sering gemetar jika akan berdiri.
  2. Tidak dapat mengendalikan saat membuang kotoran.
  3. Kaki belakang kucing sampai pinggang tidak mampu untuk menyangga badan.
  4. Saat berjalan terlihat pincang namun tidak ada kaki yang terluka.
  5. Kesulitan  mengendalikan diri saat buang kotoran.

Penyebab kucing sakit tulang belakang bisa karena jatuh dari ketinggian, dipukul orang, atau terlibat perkelahian dengan sesame kucing. Namun untuk memastikan kucing sakit tulang belakang harus melalui pemeriksaan secara lebih teliti. 

Mengatasinya: oleskan balsam atau salep untuk kesleo atau salah urat yang umum dipakai manusia untuk meringankan rasa sakitanya. Jika dalam beberapa hari masih belum ad aperubahan, bawalah ke dokter hewan.
6. Luka

Kucing sebagai hewan yang memiliki insting teritorial sensitif terhadap bau. Mereka menandai wilayahnya dengan bau. Apabila ada benda asing yang memasuki teritorialnya, kucing juga bisa bersifat agresif. Sifat agresif ini dapat memicu timbulnya perkelahian antar kucing. Apabila perkelahian terjadi, maka bukan tidak mungkin kucing akan mengalami luka.

Selain karena masalah teritori dan perkelahian, luka pada kucing juga bisa terjadi karena kecelakaan kecil, misalnya tersayat benda tajam, tersiram air keras, dan tersiram (atau mungkin disiram) minyak goreng panas atau air panas.

Apabila luka kucing dibiarkan, maka luka tersebut akan semakin lama untuk menutup. Akibatnya tubuh kucing terdedah bagi penyakit sehingga timbul nanah. Oleh karena itu, diperlukan pengetahuan mengenai pengobatan luka di tubuh kucing, termasuk cara mengobati luka di tubuh kucing.

Jenis-jenis Luka pada Tubuh Kucing

Terdapat beberapa jenis luka pada tubuh kucing. Yang pertama adalah goresan berat, yang kedua adalah goresan ringan, dan yang ketiga adalah memar. Ketiga jenis luka ini dikategorikan sebagai luka ringan yang dapat disembuhkan dengan sedikit perawatan.

Jenis luka lainnya bisa dikategorikan berat dan mungkin memerlukan jahitan dan memerlukan perawatan lebih lanjut. Berdasarkan durasinya, luka pada kucing terbagi menjadi dua, yakni luka baru dan luka lama. Ciri-ciri luka baru ditandai dengan:

  • Pendarahan
  • Pembengkakan
  • Kerontokan bulu
  • Goresan
  • Rasa sakit
Adapun ciri-ciri luka lama adalah:
  • Nanah
  • Abses
  • Demam
Perlakuan Pertama dalam Mengobati Luka di Tubuh KucingSebenarnya, akan lebih baik jika menyerahkan pengobatan luka di tubuh kucing kepada dokter hewan. Akan tetapi, Anda bisa melakukan langkah pertolongan pertama sebelum kucing dibawa ke dokter hewan. Langkah-langkah tersebut adalah:

Apabila terjadi pendarahan, tekan luka pada kucing secara langsung. Caranya adalah dengan mengikat luka dengan kain atau kasa. Setelah itu, tempelkanlah plester pada kasa untuk mencegah kain atau kasa lepas dan pendarahan terjadi kembali.
  • Periksa keberadaan luka lainnya dan ulangi langkah 1 pada luka-luka tersebut.
  • Apabila tidak terjadi pendarahan dan goresan luka tidak terlalu besar, bersihkan luka tersebut. Caranya adalah dengan menggunakan antiseptik atau air. Oleskan kain atau kasa yang sudah diberi antiseptik atau air pada luka tersebut. Antiseptik yang digunakan adalah larutan antiseptik yang dibuat dengan melarutkan konsentrat yang mengandung iodin povidon atau klorheksidin diasetat. Jangan menggunakan alkohol karena dapat merusak jaringan.
  • Apabila luka berupa goresan yang cukup dalam atau tusukan, maka bersihkan bagian pinggirnya saja. Jangan membasuhnya begitu saja.
  • Kucing siap dibawa ke dokter hewan.

Perlakuan Lanjutan dalam Mengobati Luka di Tubuh Kucing.Langkah ini sebenarnya hanya ditujukan pada dokter hewan, tetapi tidak ada salahnya kita membahas hal ini sebagai pengetahuan saja.

Dalam perlakuan ini, dokter hewan akan memulai dengan diagnosis. Dokter hewan akan memeriksa seluruh luka yang ditemukan. Bulu kucing akan dicukur. Selain itu, pemeriksaan dengan sinar X juga mungkin dilakukan.


Setelah itu, dokter hewan akan melakukan tindakan. Prinsipnya adalah mencegah infeksi dan mempercepat pemulihan. Terkadang, dokter hewan juga melakukan pembiusan atau pemberian obat penenang. Hal itu dilakukan agar perawatan tidak terlalu menimbulkan rasa sakit.


Selanjutnya perlakuan terhadap kucing yang luka tergantung dari jenis lukanya. Goresan kecil mungkin hanya dibersihkan saja. Goresan dalam akan dibersihkan dengan lebih baik untuk memastikan tidak ada kotoran pada luka. Dalam hal ini, mungkin akan dilakukan penjahitan. Luka tusukan akan diberikan antiseptik dalam jumlah yang besar dan mungkin akan dibedah untuk merawat luka di bagian dalam.


7. Feline Infectious Peritonitis (FIP) Tanya jawab seputar Feline Infectious Peritonitis (FIP)
Apa yang dimaksud dengan feline panleucopenia ?
Penyakit ini disebut juga Feline Parvovirus, Feline Infectous Enteritis/FIE (radang usus menular). Panleucopenia adalah penyakit serius yang cukup berbahaya pada kucing. Penyakit ini diakibatkan oleh virus. Angka kematian berkisar 25 – 85 % pada kucing yang belum divaksinasi. Penyakit mudah menular ke kucing lain, tetapi tidak menular pada manusia dan anjing.

Bagaimana penyakit ini menular ?
Penyakit ini menular kontak langsung atau tidak langsung melalui air liur, air kencing,muntah dan melalui kotoran kucing yang terinfeksi. Selain itu anak kucing juga dapat tertular virus dari induknya, bila sang induk terserang virus ini pada saat bunting.

Virus panleucopenia dapat bertahan cukup lama di luar tubuh kucing. Sebagian besar desinfektan tidak mampu membunuh virus ini. Oleh karena itu penularan terbesar terjadi melalui kontak dengan kandang, lantai atau peralatan makan dan minum kucing yang tercemar virus dan tidak dibersihkan dengan desinfektan yang sesuai.

Virus masuk ke tubuh kucing biasanya melalui mulut, berkembang di kelenjar pertahanan di bagian mulut, lalu menyebar ke seluruh tubuh. Kemudian virus akan berkembang di beberapa organ seperti kelenjar pertahanan seluruh tubuh, sumsum tulang dan selaput lendir usus yang menyebabkan hancurnya usus.
Bagaimana tanda-tanda kucing terkena penyakit ini ?
Penyakit ini dapat menyebabkan anemia, muntah-muntah dan diare yang parah pada kucing. Kadang-kadang perkembangan penyakit sedemikian cepat sehingga anak kucing mati tiba-tiba sebelum pemiliknya sempat melihat tanda-tanda sakit. Setelah diare dan muntah, biasanya diikuti dengan hilangnya nafsu makan yang mengakibatkan dehidrasi dan kematian.

Apakah penyakit ini dapat diobati ?
Hingga saat ini belum ada obat yang dapat membunuh virus di dalam tubuh kucing. Kesembuhan kucing sangat tergantung kekebalan tubuh kucing tersebut. Obat yang diberikan hanya bertujuan mencegah infeksi lain yang disebabkan bakteri dan meningkatkan kondisi tubuh kucing. Perawatan intensif diperlukan agar kucing tetap makan dan memperoleh nutrisi yang cukup untuk melawan virus.

Bagaimana mencegah penyakit ini ?
Penyakit ini dapat dicegah dengan vaksinasi yang teratur. Anak kucing dapat divaksinasi pada umur 8-10 minggu. Agar kekebalan yang terbentuk lebih terjamin sebaiknya vaksinasi diulang 1 bulan kemudian. Setelah itu vaksinasi dianjurkan diulang setiap tahun. Untuk kucing dewasa atau berumur lebih dari 6 bulan yang belum pernah divaksinasi, vaksinasi bisa dilakukan tiap tahun.

Bagaimana akibat jangka panjang penyakit ini ?
Pada  beberapa kasus, penyakit menyebabkan kerusakan usus yang sangat parah, sehingga kucing yang sembuh mengalami kesulitan untuk menyerap nutrisi makanan. Pada beberapa kasus lain kucing yang sembuh mengalami diare terus-menerus.

Kapan sebaiknya membawa kucing baru ke rumah ?
Anda baru saja kehilangan kucing yang mati akibat penyakit ini. Akan tiba saatnya anda menginginkan penggantinya. Virus panleucopenia dapat bertahan hingga 1 tahun di lingkungan. Akan lebih baik bila anda menunggu setidaknya 1 tahun sebelum membawa kucing baru ke rumah. Bila ingin lebih cepat, tunggulah setidaknya 1 bulan sambil membersihkan kandang, peralatan makan, daerah yang diduga tercemar virus, dll dengan desinfektan yang tepat. Lebih baik lagi membawa kucing dewasa yang sudah di vaksinasi.

Desinfektan jenis apa yang dapat membunuh virus ini ?
Sebagian besar desinfektan rumahan yang dijual bebas di supermarket tidak dapat membunuh virus ini. Carilah desinfektan khusus hewan di petshop-petshop atau tempat lain yang mengandung bahan aktif golongan formaldehida atau Chlorin.
Detailnya
FIP adalah penyakit serius, hampir selalu berakibat kematian bagi kucing. Penyakit ini disebabkan oleh keluarga coronavirus (feline corona virus/FcoV), yaitu sejenis keluarga virus yang juga menyerang anjing, babi dan beberapa spesies virus ini dapat menyerang manusia. Tetapi virus yang menyebabkan FIP pada kucing, tidak dapat menyerang manusia.

Coronavirus yang relatif tidak berbahaya dan biasa menyerang kucing yaitu Feline Enteric Coronavirus (FECV). FECV yang bermutasi menjadi virus ganas disebut Feline Infectious Peritonitis Virus (FIPV). Bila respon kekebalan tubuh kucing kurang baik, FECV yang bermutasi jadi FIPV ini dapat menyebabkan penyakit sistemik yang disebut Feline Infectious Peritonitis (FIP).
Bentuk Penyakit
Penyakit ini bermanifestasi dalam dua bentuk : basah  dan kering. Tipe basah menyebabkan sekitar 60-70% dari keseluruhan kasus penyakit ini dan lebih ganas dari tipe kering. Bentuk penyakit yang muncul sangat tergantung pada reaksi kekebalan tubuh kucing. Bila kekebalan tubuh bereaksi cepat biasanya yang muncul adalah tipe kering. Sebaliknya bila kekebalan tubuh lambat bereaksi, maka tipe basah yang muncul.

Bila respon kekebalan tubuh cukup kuat, gejala penyakit bisa tidak muncul tetapi kucing dapat menjadi carrier dan dapat menularkan virus selama beberapa tahun hingga kekebalan tubuhnya berkurang sedikit demi sedikit. Seiring dengan berkurangnya kekebalan, penyakit akan semakin berkembang hingga timbul gejala sakit dan akhirnya menyebabkan kematian.
Perut buncit berisi cairan pada FIP tipe basah
Statistik Kejadian Penyakit
Ada dua strain virus penyebab penyakit ini, yaitu FcoV-1 dan FcoV-2, sekitar 85 % penyakit FIP disebabkan oleh strain pertama. Kejadian penyakit FIP sekitar 1 % dari total kucing  sakit yang dibawa ke dokter hewan untuk diobati.

Penyakit ini biasa menyerang kucing, terutama kucing-kucing cattery penampungan hewan, dimana terdapat sejumlah besar kucing dewasa dan anakan hidup bersama. Diperkirakan sekitar 10-20 % kucing pada tempat-tempat yang positif mengandung FECV, terinfeksi FIP.  Sekitar 2 %  kasus penyakit terjadi pada pemeliharaan  kucing kurang dari tiga ekor.

Penularan Penyakit
Kucing sehat tertular melalui kontak langsung dengan kucing yang terinfeksi atau kotorannya (feces). Kucing yang terinfeksi menyebarkan virus melalui liur dan feces. Penularan terutama terjadi melalui kontak feces dengan mulut, lainnya melalui liur atau lendir saluran pernafasan.

Virus FIP dapat bertahan hidup selama 2- 3 minggu dengan suhu ruangan pada permukaan kering, termasuk pada peralatan makan kucing, mainan, kotak kotoran (litter), tempat tidur (bedding), pakaian kucing (clothing) atau rambut kucing. Induk yang carrier dapat menularkan virus ke anaknya.

Menurut para ahli, kucing jarang tertular virus FIP secara langsung. Sebagian besar penyakit FIP yang terjadi diduga berasal dari mutasi FECV yang memang banyak terdapat pada pencernaan kucing dan relatif tidak berbahaya.

Gejala
Sebagian besar kucing yang terinfeksi tidak menunjukkan gejala yang nyata, tetapi sebenarnya virus tetap berkembang di dalam tubuh. Setelah kontak, virus mulai berkembang di tenggorokan dan usus halus kucing. Kemudian pindah ke paru-paru, perut dan menyebar diseluruh usus. Sekitar 1 – 10 hari kemudian virus sudah dapat ditularkan ke kucing lain.

Selama infeksi ini, gejala yang muncul bisa berupa bersin-bersin, mata berair, lendir hidung yang berlebihan, diare, berat badan berkurang, lemah dan lesu. Gejala yang muncul bisa juga non spesifik seperti : hilang nafsu makan, depresi, rambut kasar dan demam.

Pada bentuk basah terjadi akumulasi cairan di rongga perut dan rongga dada, menyebabkan menyebabkan pembengkakan daerah perut (biasanya tanpa rasa sakit) disertai kesulitan bernafas.

Pada bentuk kering, cairan yang menumpuk relatif sedikit dan gejala yang muncul tergantung organ yang terinfeksi virus. Sekitar setengah dari kasus bentuk kering, menunjukkan gejala radang mata atau gangguan syaraf seperti : lumpuh, cara berjalan yang tidak stabil dan kejang-kejang. Gejala lainnya bisa berupa gagal ginjal atau pembengkakan hati, depresi, anemia, berat badan berkurang drastis, gangguan pankreas dan sering disertai demam. Gejala lain berupa muntah, diare dan icterus (warna kekuningan pada kulit dan selaput lendir).

Pengobatan
Sampai saat ini belum ada obat untuk menyembuhkan penyakit ini. Pengobatan yang ada masih berupa pengobatan suportif untuk mengurangi gejala dan mengurangi rasa sakit kucing. Kucing yang sakit dapat bertahan hidup 1 minggu – 1 tahun tergantung kekebalan tubuh dan keparahan penyakit.
Salah satu tanda FIP basah pada anak kucing. Kurus tapi perut buncit berisi cairan
Pencegahan
Jaga kebersihan kandang dan peralatan, dicuci dengan sabun, deterjen atau desinfektan. Bahan yang murah meriah dan cukup efektif adalah larutan kaporit/pemutih + 3 %. Jaga kesehatan kucing dengan pemberian nutrisi yang cukup dan baik.

Vaksin FIP pertama digunakan tahun 1991 di USA. Sampai saat ini efektivitas vaksin masih diperdebatkan. Sampai saat ini Vaksin FIP belum tersedia Di Indonesia.

8. Penyakit cakar kucing (cat scratch disease).
Definisi

Penyakit Cakar Kucing merupakan infeksi pada bagian tubuh yang dicakar kucing yang disebabkan bakteri Bartonella henselae. Setelah seseorang dicakar kucing yang terinfeksi oleh Bartonella henselae, bakteri cenderung menginfeksi dinding pembuluh darah. Kucing biasanya tidak menunjukkan gejala-gejala sakit. 

Penyebab
Bakteri Bartonella henselae. 
Gejala
Dalam 3-10 hari setelah cakaran kecil, biasanya muncul lepuhan merah dan berkerak dengan diameter sampai 6 cm. Lepuhan yang berisi nanah (pustula) jarang terjadi. Kelenjar getah bening setempat membesar, berbatas tegas dan teraba lunak. Selanjutnya kelenjar getah bening akan terisi nanah dan bila mengering nanah akan mengalir ke kulit. 

Penderita merasa tidak enak badan, nafsu makan berkurang disertai demam dan sakit kepala. 10% penderita lainnya menunjukkan gejala lain seperti gangguan pada mata atau pembengkakan otak yang menyebabkan sakit kepala atau penurunan kesadaran. Hampir pada semua penderita, kulit dan kelenjar getah bening akan kembali normal dalam 2-5 bulan. Penyembuhannya sempurna. Bentuk yang berat dari penyakit cakar kucing ini bisa terjadi pada penderita AIDS. 
Diagnosa
Diagnosis ditegakkan berdasarkan pembesaran kelenjar getah bening selama 3 minggu, yang terjadi setelah seseorang dicakar kucing. Pada kasus yang tidak pasti, bisa dilakukan pemeriksaan darah untuk mengetahui adanya antibodi terhadap Bartonella henselae. 
Pengobatan
Diberikan terapi pemanasan dan obat pereda nyeri. Untuk mengurangi rasa sakit, biasanya dilakukan pengeluaran isi dari kelenjar getah bening yang membengkak dengan bantuan sebuah jarum. Antibiotik bisa diberikan untuk membantu membasmi bakteri terutama pada penderita AIDS.


9. Reaksi Alergi
Bulu kucing merupakan penyebab alergi bagi sebagian orang. Sistem kekebalan tubuh mengidentifikasi bulu kucing sebagai agen berbahaya sehingga memicu respon alergi. Dalam kasus yang parah, alergi bulu kucing bisa membahayakan jiwa.
Penyebab & Gejala Alergi Bulu Kucing

Alergi bulu kucing dipicu karena alasan yang sama dengan alergi lain. Benda asing (bulu kucing) yang masuk ke tubuh dianggap sebagai ancaman. Tubuh segera meresponnya dengan mensintesis histamin dan zat kimia lain yang memicu reaksi alergi.

Gejala umum dari reaksi alergi bulu kucing meliputi bersin, batuk, mata berair, gatal, pembengkakan wajah, sesak napas, dan hidung tersumbat.

Obat Alami Alergi Bulu Kucing
Banyak orang tidak ingin menggunakan obat-obatan kimia untuk menyembuhkan alergi yang mereka alami. Tidak masalah, karena tersedia cara alami untuk mengatasi alergi bulu kucing. 
Berikut adalah beberapa cara alami dan efektif meredakan alergi.

A. LemonSeparuh
Lemon yang diperas ke dalam air hangat dan dikonsumsi pada waktu perut kosong, bertindak sebagai agen pembersih. Larutan ini akan membilas racun serta agen penyebab alergi kucing keluar tubuh.

B.Kayu putih (Eucalyptus)
Kayu putih dalam segala bentuknya umum digunakan sebagai obat alami untuk mengatasi alergi kucing. Uap kayu putih ampuh membuka hidung tersumbat dan menghilangkan lendir. Kayu putih bisa diperoleh dalam berbagai bentuk dari minyak, permen, hingga dalam obat gosok. Kayu putih efektif meredakan gejala yang menyertai alergi bulub kucing.

C. Minyak jarak
Minyak jarak memiliki beberapa manfaat kesehatan termasuk untuk mengobati alergi. Tuangkan 4 – 5 tetes minyak jarak diatas makanan atau air minum untuk menyingkirkan agen alergi.

D. Cuka apel
Cuka apel merupakan substansi kaya vitamin, magnesium, kalsium, dan kalium. Salah satu manfaat cuka apel adalah sebagai pereda alergi. Cuka apel meredakan gejala sinus serta menghilangkan gejala lain yang berkaitan dengan alergi kucing. Cuka apel dikenal mampu meringankan sakit tenggorokan, mengurangi produksi lendir, dan menyembuhkan masuk angin.

E. Alfalfa
Alfalfa adalah salah satu herbal yang paling efektif untuk meredakan alergi bulu kucing. Alfalfa diketahui meredakan hidung meler dan gejala lain seperti gatal pada kulit, tenggorokan gatal, bersin, dan hidung tersumbat. Alfalfa juga memperkuat sistem kekebalan tubuh dan dengan demikian mencegah timbulnya reaksi alergi.
Herbal lainTerdapat beberapa herbal lain yang juga efektif menyembuhkan alergi. Berikut adalah beberapa diantaranya:
  • Semanggi merah
  • Akar licorice
  • Ginseng
  • Jelatang
  • Cabai rawit
  • Fenugreek
Selain menggunakan herbal, latihan fisik seperti yoga akan bermanfaat meningkatkan kekebalan sehingga tubuh lebih tahan terhadap segala jenis alergi termasuk bulu kucing.

10. Influenza pada kucing (Flu Kucing)

Penyakit flu sering terjadi pada kucing, terutama pada kucing yang belum divaksinasi dan mudah sekali menular kepada kucing lain. Penyakit ini jarang menyebabkan kematian pada kucing dewasa tetapi dapat berakibat fatal bila menyerang anak kucing. Meskipun pada kucing dewasa jarang berakibat fatal, gejala-gejala penyakit seperti pilek dan bersin-bersin dapat berlangsung cukup lama. Oleh karena itu pencegahan dengan vaksinasi rutin merupakan tindakan terbaik.
Apakah Flu Kucing itu?
Flu kucing adalah penyakit pada kucing yang biasanya disebabkan oleh infeksi satu atau kombinasi beberapa virus (virus herpes dan virus calici) dan bakteri.
Bagaimana cara penularan Penyakit ini ?
Sepertihalnya penyakit flu pada manusia, flu kucing juga menyebar melalui air liur,cairan bersin/droplet yang mengandung virus. Droplet ini tersebar melalui bersin, kontak langsung atau tidak langsung melalui peralatan (tempat makanan, minuman, kandang,dll) yang tercemar virus. Kontak tidak langsung juga dapat terjadi melalui sentuhan manusia, oleh karena itu cucilah tangan dengan sabun/antiseptik setelah memegang kucing sakit agar tidak menulari kucing lain.
Masa inkubasi penyakit ini dapat mencapai 3 minggu, artinya kucing bisa saja tidak menunjukkan gejala sakit flu hingga 3 minggu sejak virus menyerang. Selama 3 minggu tersebut kucing bisa saja menyebarkan virus, meskipun tidak terlihat sakit.
Bagaimana tanda-tanda kucing terserang Flu ?
Gejala flu kucing mirip seperti flu pada manusia. Di awali dengan bersin-bersin bekelanjutan, demam, nafsu makan berkurang atau hilang sama sekali, lemah, lesu, diikuti dengan batuk, mata merah dan berair. Tanda-tanda penyakit biasanya mulai berkurang setelah 7 hari dan kembali ke kondisi semula dalam 2-3 minggu. Pada beberapa kasus, penyakit ini dapat menyebabkan semacam sariawan pada mulut dan menyebabkan kucing kesakitan bila makan.
Apakah Flu kucing menular pada manusia ?
Tidak. Virus flu pada kucing berbeda dengan virus flu yang menyerang manusia.
Apakah flu kucing dapat diobati ?
Sayangnya hingga saat ini belum ada obat untuk flu kucing. Segera temui dokter hewan bila gejala penyakit ini terjadi pada kucing Anda. Pemberian obat-obatan seperti antibiotik lebih bersifat mencegah infeksi sekunder yang disebabkan oleh bakteri. Obat-obat lain yang diberikan biasanya bertujuan untuk mengurangi gejala flu seperti menurunkan panas, melegakan pernafasan dan menghilangkan lendir saluran pernafasan yang berlebihan. Selebihnya sangat tergantung pada sistem kekebalan tubuh kucing itu sendiri.

Pada kucing dengan kondisi dan gizi yang bagus, penyakit flu ini akan sembuh sendiri dalam waktu 2-3 minggu. Meskipun kucing tidak mau makan, usahakan ada makanan yang masuk ke dalam tubuh dengan cara disuapi, agar kucing tersebut tetap mempunyai energi dan nutrisi yang baik untuk memerangi virus flu.
Apakah Kucing yang terserang Flu dapat kembali sehat ?
Biasanya kucing yang terserang flu kembali sehat dalam beberapa minggu. Pada beberapa kasus infeksi dan gejalanya berlangsung lebih lama, Kucing terlihat selalu bersin-bersin dan pilek selama beberapa bulan. Hal ini dapat menyebabkan kondisi kucing kurang baik dan mudah terserang penyakit lain.
Perlukah diberi vitamin atau suplemen ?
Vitamin dan suplemen dapat membantu meningkatkan kondisi dan sistem kekebalan tubuh kucing yang sedang sakit. Konsultasikan dengan dokter hewan vitamin/suplemen yang cocok beserta dosisnya.
Apakah Vaksinasi dapat menyembuhkan kucing yang sakit flu ?
Vaksinasi lebih bersifat pencegahan. Vaksinasi rutin tidak 100% melindungi kucing dari penyakit. Pada kucing yang rutin divaksinasi, meskipun terserang flu biasanya tidak parah dan lebih cepat sembuh.

11. Psychonogenic Abnormal Feeding Behaviour(Penyakit Psikologis)

Layaknya seorang manusia, ternyata hewan seperti kucing juga bisa memiliki yang namanya penyakit psikologis, penyakit psikologis ini adalah semacam gangguan yakni pada kesehatan jiwanya, dan hanya karena gangguan inilah kucing kesayangan Anda umurnya tidak akan bisa bertahan lama, bahkan dalam beberapa hari saja mungkin Anda sudah tidak bisa melihat kucing kesayangan Anda lagi. 

Memanglah benar adanya, jika gangguan psikologis pada kucing ini bisa mengakibatkan kematian pada kucing, bisa saja karena faktor makanan yang berlebihan, itu menurut beberapa dokter hewan yang penulis survey dari berbagai media yang ada.

Gangguan psikologis pada kucing ini menurut beberapa penelitian dinamakan dengan (Psychogenic Abnormal Feeding Behaviour), yang artinya, kucing bisa sangat merepotkan sekali ketika ia mempunyai kelainan dalam memakan makanannya, kucing akan terlihat lebih agresif pada makanan yang ia makan, dan ini juga bisa dilihat dari cara mengeongnya yang mulai semakin keras. 

Gejala-gejala psikologis pada kucing ini juga bisa ditemukan ketika ia sedang makan, ia akan lebih berani lagi ikut makan bersama kita dimeja, naik kesana-kemari, intinya, keaktifannya mulai kurang bisa terkendali, lebih berani untuk bertingkah aneh-aneh, dan apabila sudah seperti ini, kucing tersebut bisa dikatakan dalam kategori yang sudah parah, tentunya sebagai pemilik kucing, pastinya hal ini akan sangat menjengelkan, meskipun itu adalah kucing kita sendiri.


Cara Mengatasi Penyakit Psikologis Kucing

Tahukah Anda? Kondisi-kondisi yang seperti penulis sebutkan diatas dapat Anda jumpai pada kucing-kucing kampung biasannya yang dipelihara disekitar are rumah, entah itu kucinh hias mapun kucing persia dan anggora serta yang lainnya. Ada beberapa cara untuk mengatasi kucing yang seperti ini, diantaranya.

  1. Karena untuk kucing yang seperti ini tidak ada obatnya, maka sebaiknya mulailah untuk menjauhlan kucing Anda dari makanan apapun itu.
  2. Jika Anda mempunyai kucing dengan jumlah yang berlebih atau banyak, maka sebaiknya jangan kurung dalam satu kandang, pisahkanlah kucing yang sehat dengan kucing yang mempunyai gangguan psikologis tadi.
  3. Sebaiknya disarankan untuk pergi ke dokter hewan, periksakanlah dan tanyakanlah, memang sebaiknya demikian, memeriksakan paling tidak sebulan 3 kali sudah cukup sebagai pemeriksaan rutin.
12. Distemper pada kucing

Distemper Kucing atau Feline Panleukopenia Virus (FPV) disebabkan oleh virus parvo. Virus ini menghancurkan sel-sel dalam sumsum tulang, jaringan limfoid, bahkan otak dan retina. Distemper adalah penyakit serius yang mematikan pada kucing. Diatas 90% kucing akan meninggal apabila tidak ditangani dengan benar. Kucing dewasa yang diberi perlakuan tepat, ada kemungkinan akan selamat. 

Sedangkan untuk anak kucing, kesempatan untuk bertahan dari virus ini sangat kecil. Sebagian kucing sudah memiliki FPV ini, namun karena antibodi si kucing, virus ‘tertidur’. Virus dapat aktif kembali saat daya tahan tubuh kucing menurun karena cuaca sedang dingin misalnya. Indukan yang memiliki virus Distemper dalam tubuhnya, dapat dipastikan anak mereka terkena FPV, dan dapat dilihat efeknya setelah beberapa bulan saat efek kolostrum dari ibunya telah menurun.


Virus Parvo dapat bertahan di udara bebas hingga jangka waktu 1 tahun. Dan menyebar dengan cepat lewat eksresi dan sekresi kucing. Sehingga seluruh barang yang bersentuhan dengan si kucing (contoh;makanan, minuman, tempat tidur, pasir dan litter boxnya) kemungkinan besar sudah terjangkit Virus Parvo. Manusia tidak dapat tertular, tapi dapat menulari karena dapat mengangkut virus ini dari jarak jauh.

Saat Awal Kucing Mengidap FPV

Setiap kucing akan memiliki gejala yang berbeda. Gejala-gejala dibawah ini muncul biasanya setelah 10 hari setelah terkena FPV :

  1. Nafsu makan berkurang atau tidak mau makan.
  2. Minta makan dan manja, tapi saat disodorkan makanan, dia tidak memakannya atau hanya mengendusnya saja.
  3. Sering minum tetapi sedikit atau tidak mau minum.
  4. Biasanya suka bermain dan periang, tiba-tiba menjadi pendiam dan inginnya hanya duduk-duduk.
  5. Beberapa kucing berjalan dengan sangat pelan.
  6. Tiba-tiba menjadi tidak banyak bicara dari biasanya, atau lebih banyak bicara dari biasanya.
  7. Demam.

Sementara untuk kasus kucingku, tiba-tiba bawel rewel dan manja. Padahal biasanya dia independen dan mandiri bahkan sering gasuka dielus. Jadi, apabila ada perilaku kucing yang mendadak berubah, jangan pernah diremehkan.

Gejala Distemper Kucing Selanjutnya

Setelah menunjukan tanda-tanda awal Distemper, gejala selanjutnya akan terus bermunculan secara acak (dan tidak semua gejala akan muncul). Tanpa bantuan dokter, diagnosa Distemper cenderung susah dan sering disalah artikan sebagai penyakit lain. Padahal, pada tahap ini apabila tidak ditangani segera, kucing akan mati dalam waktu 4-5 hari.

  1. Muntah. Muntah bisa berupa cairan bening, buih atau makanan yang telah ia makan. Banyak dari kita yang mengira si kucing keracunan.
  2. Diare/Mencret/BAB lembek/BAB cair/BAB darah.
  3. Dehidrasi. Sehingga kadang suka pergi ke kamar mandi atau keset yang lembab atau tempat dan benda-benda lembab lainnya.
  4. Munculnya ‘third eyelid’ pada ujung mata kucing (ujung yang deket hidung).
  5. Rambut kucing terlihat tidak biasa/kasar/kusut/atau terlihat matte.
  6. Beberapa kucing mengalami malfungsi hati sehingga terjadi Jaundice atau kekuningan disekitar telinga/leher/mulut/wajah.
  7. Kadang kucing menjilati perutnya karena merasa kesakitan (menjilatinya ga biasa, ga kayak pas dia lagi jilat-jilat bersihin badan). Kucing juga sering menahan posisi untuk mengindari rasa sakit (biasanya duduk2 kayak gambar kucing dibawah ini).
  8. Kejang. Karena Virus Parvo telah menyerang otaknya.
Berperang Melawan Distemper Untuk Pencegahan.
Pencegahan melawan Distemper akan jauh lebih baik daripada pengobatan (apalagi jika ada riwayat kucing sakit dan mati dirumah). Karena biayanya jauh lebih murah dan kucing yang survive dari FPV-pun sudah terlanjur rusak beberapa bagian tubuhnya.
  1. Cara terbaik melawan FPV adalah mencegahnya dengan vaksin. Biasanya setelah usia 1 tahun kucing dianjurkan untuk vaksinasi.
  2. Jangan menganggap remeh perilaku tidak biasa si kucing.
  3. Selalu menjaga daya tahan tubuh kucing dengan memberi suplemen (harus teratur). Suplemen bisa dibeli di petshop. Pilihan lain dengan memberikan Stimuno Anak, VCO atau minyak ikan.
  4. Awasi kesehatan kucing apabila musim pancaroba atau musim hujan datang, jangan biarkan kedinginan.
Untuk Pengobatan
  1. Apabila terlihat gejala, segera bawa kucing ke dokter. Mintakan injeksi untuk menaikkan antibodi dan injeksi untuk anti muntah (apabila sudah muntah). Apabila dokter memberi obat, tanyakan dengan detil obat itu berfungsi sebagai apa, sehingga kekurangan dari obat bisa kita tutupi sendiri.
  2. FPV bukan penyakit main-main, harus ditangani secara serius dan diamati perkembangannya tiap jam. Pada dasarnya, menangani penyakit ini adalah dengan menjaga dan menaikkan daya tahan tubuh, serta mengatasi komplikasi yang disebabkan Virus Parvo (dehidrasi, diare, malfungsi hati dsbg) karena belum ada obatnya.
  3. Jadwalkan makan setiap 2-4 jam. Apabila muntah, berikan makan lebih sedikit tetapi lebih sering dan vice versa. Apabila tidak mau makan, harus dipaksa dengan bantuan suntikan (sudah dilepas jarumnya, beli di petshop). Apabila hanya makan sedikit, berikan makanan yang lebih kuat rangsangannya (Makanan basah, ikan rebus, Royal Canin (punya bau yang kuat)). Karena usus si kucing jadi lebih lemah, selalu haluskan makanan dengan blender.
  4. Jadwalkan minum setiap 1 jam. Dehidrasi akan membuat kucing semakin lemas. Paksa jika tidak mau minum sendiri, berikan minum sebanyak 6 suntikan kecil tiap jam. Dan karena masalah diare yang diakibatikan FPV, berikan minum berupa oralit tanpa rasa (beli di apotek). Apabila kucing sudah berhenti diare dan keadannya membaik, oralit bisa diganti dengan Pocari.
  5. Kalo yang ini murni pengalaman pribadi. Karena antibodi adalah satu-satunya harapan terbesar bagi si kucing untuk melawan penyakitnya, maka terpikirlah memberikannya Virgin Coconut Oil (VCO). Sifat VCO mudah dicerna dan karena adanya kemiripan dengan ASI, sehingga dikenal dapat menaikkan daya tahan tubuh. Jadwalkan 1/2 hingga 1 suntikan VCO tiap 1 jam untuk si kucing. Apabila keadaannya membaik, kurangi dosis secara bertahap hingga menjadi 3x sehari. Kelebihan minyak akan membuat pupnya lembek.
  6. Ini juga murni pengalaman pribadi dan belum ada penelitian ilmiahnya. Karena FPV pertama kali menyerang tulang, maka si kucing juga aku cekok dengan vitamin D dosis tinggi dibeli dari apotek.
  7. Berikan tempat yang hangat, dan jangan biarkan dia kedinginan (usahakan masukkan kedalam kandang, agar tidak pergi kemana2). Berikan kain yang lumayan banyak, serta selimuti si kucing. Isi botol plastik dengan air panas, kemudian selubungi dengan kain dan taruh didalam kandangnya. Ganti air tiap 2 jam.
  8. Jangan baurkan dengan kucing lain. Bedakan semua peralatan makan dan minum. Sering-sering (sehari minimal 2x) mencuci dan mengganti segala hal yang bersentuhan dengan kucing penderita, baik itu tempat makan, minum, kandang, kain-kain tempat tidurnya. Biasanya virus parvo dapat dibunuh dengan larutan pemutih pakaian selama 10 menit dalam suhu ruangan.
  9. Apabila keadaannya membaik, terus pantau. Pemberian VCO (untuk daya tahan) dan makanan yang dilembutkan terus dilanjutkan.
  10. Ada final stage, keadaan dimana Distemper sudah tidak bisa dilawan. Saat apapun yang dimasukkan akan selalu dimuntahkannya meskipun sedikit dan lembut/cair. Dan saat itulah bagi kita untuk bersiap mengikhlaskannya.
14. Cacingan
Cacing pita merupakan parasit yang menginfeksi sistem pencernaan dan biasa menyerang manusia dan hewan. Cacing ini berbentuk seperti pita dengan panjang sekitar 10 cm hingga 60 cm dan memiliki struktur tubuh bersegmen dengan setiap segmen mengandung telur.

Kucing terinfeksi cacing pita saat menelan kutu. Telur cacing yang terkandung dalam kutu kemudian menetas dan tumbuh di dalam tubuh kucing. Cacing pita dewasa di dalam tubuh kucing lantas bertelur dan dilepaskan ke lingkungan melalui kotoran kucing.

Cacing pita membutuhkan setidaknya dua inang untuk bertahan hidup, dimana inang perantara membawa larva.
Gejala Umum
Kucing yang terinfeksi cacing pita akan menunjukkan gejala sebagai berikut.
  • Objek seperti beras (proglottid) terlihat di sekitar anus kucing.
  • Bentuk seperti cacing menggantung dari anus.
  • Bentuk seperti cacing terdapat pada tinja.
  • Darah terlihat dalam tinja.
  • Kucing sering menjilati daerah genitalnya.
  • Kucing mulai batuk terus menerus.
  • Terjadi penurunan berat badan.
  • Kucing mengalami muntah.
  • Kucing mengalami diare.
  • Kucing mengalami sesak napas.
  • Kucing menderita pneumonia.
  • Kucing nampak lesu.
  • Terjadi fluktuasi nafsu makan.
  • Bulu kucing terlihat kusam.
  • Kucing mengalami gatal di sekitar daerah genitalnya.
  • Kucing mengalami iritasi di daerah genitalnya.
  • Kucing menderita anemia.
  • Kucing mengalami kerontokan bulu yang parah.
  • Kucing mengalami perut kembung.
Sumber Infeksi
  • Sumber utama infeksi cacing pita adalah melalui telur cacing pita (cysticercoid) yang hadir pada kutu yang termakan kucing. Telur lantas menetas dalam usus untuk kemudian tumbuh menjadi cacing pita dewasa.
  • Telur cacing pita juga bisa masuk ke tubuh saat kucing menjilati atau melukai (mencakar) dirinya sendiri.
  • Kucing dapat pula menelan cacing pita saat makan daging mentah, ikan mentah dan hewan yang mati.
  • Kucing juga bisa terinfeksi cacing pita selama sesi perawatan.
  • Kucing mungkin terinfeksi cacing pita saat tempat tidur dan tempat kototran mereka tidak dibersihkan.
  • Kutu yang ditemukan pada karpet rumah berpotensi menjadi sumber penularan.
  • Induk kucing yang menyusui mungkin menularkan infeksi ke anak-anaknya.
Jenis
Kucing biasanya terinfeksi oleh lima jenis spesies cacing pita. Setiap spesies menginfeksi kucing dengan cara berbeda.
  • Dipylidium caninum adalah jenis cacing pita yang paling umum ditemukan pada kucing. Spesies ini menginfeksi ketika kucing menelan kutu yang memiliki larva cacing pita di dalamnya.
  • Saat kucing memakan mangsa yang sudah terinfeksi dengan spesies Taenia taeniaeformis, maka kucing mungkin mengalami infeksi yang sama.
  • Echinococcus menginfeksi kucing saat makan daging mentah atau busuk.
  • Dibothriocephalus latus dan Spirometra mansonoides menginfeksi kucing jika memakan ikan air tawar mentah atau ular dari dalam air.
Konsekuensi
Infeksi cacing pita pada kucing bukanlah masalah berat. Infeksi ini menyebabkan hilangnya nafsu makan, kehilangan energi, diare, dan anemia. Cacing pita hidup di usus kucing dan memakan makanan yang dikonsumsi oleh kucing. Infeksi merusak dinding perut dan menyebabkan kehilangan darah secara konsisten.
Pencegahan dan Pengobatan

Langkah 1
Penting untuk membawa kucing ke dokter hewan jika Anda mengamati gejala cacing pita. Segmen tubuh cacing pita ditemukan dalam tinja dan bulu di sekitar anus kucing. Segmen cacing pita ini sering menyerupai butir nasi dan bisa terlihat dengan mata telanjang.

Langkah 2
Meskipun dokter hewan dapat mengidentifikasi segmen cacing secara kasat mata, mereka mungkin tetap melakukan pemeriksaan tinja untuk mengkonfirmasi.

Langkah 3
Berikan obat yang diresepkan dokter hewan. Anda mungkin melihat cacing mati dalam tinja kucing, tetapi tidak perlu khawatir karena kondisi ini cukup normal.

Langkah 4
Untuk mencegah serangan lebih lanjut, mulailah melakukan tindakan untuk mengontrol kutu. Cobalah untuk menghentikan kucing dari berburu dan memakan hewan kecil yang menjadi penyebab infestasi.

Setelah pengobatan cacingan, bersihkan kotak kotoran, karpet dan tempat tidur kucing untuk mencegah terulangnya infeksi. Kotoran kucing harus dibuang secepatnya.
16. Sakit mata
Penyebab kucing terkena sakit mata biasanya dari kotoran. Apabila kotoran yang ada dimata kucing dibiarkan saja dan menempel, lama kelamaan akan menimbulkan kerak menghitam dan mengeras. Kotoran yang menjadi kerak akan mengandung kuman dan bakteri di area mata dan menyebabkan kucing belekan atau matanya berair terus menerus. Apabila tidak diobati dengan segera, maka kucing menjadi sakit mata yang cukup parah.

 

Cara Pintar Mengobati Kucing Sakit Mata

 

  • Membersihkan Mata Kucing

Apabila mata kucing terlihat belekan, segeralah untuk membersihkan dan memperhatikan kucing. Agar tak melukai atau membuat mata kucing infeksi, bersihkan dengan kapan halus. Cara awal yang dapat dilakukan agar mencegah kucing sakit mata tak menjadi parah yakni dengan membersihkan mata kucing anda dari belekan.

  • Menaruh Kucing di Kandang
Cara kedua yang dapat dilakukan yakni dengan memisahkan kucing yang terkena sakit mata dengan kucing lainnya. Yakni dengan menaruh di kandang yang berbeda agar tak menulari kucing lainnya. Apabila anda hanya memiliki seekor kucing saja, tetaplah untuk menaruhnya di kandang dan perhatikan kebersihan kandang juga. Apabila kucing dibiarkan berkeliaran, akan memungkinkannya bermain di tempat kotor yang mengakibatkan memperparah penyakit mata yang diderita oleh kucing kesayangan anda.
  • Memberi Obat

Tips mengatasi kucing terkena sakit mata selanjutnya yakni dengan memberinya obat, apabila terlihat mata kucing sudah tertutup karena belekan. Anda bisa menggunakan daun sirih sebagai obat alternatif yang tak memiliki efek samping karena terbuat dari bahan alami. Seperti yang diketahui bahwa penyakit mata atau belekan pada kucing disebabkan karena virus dan mengatasinya dengan antibiotik.

Daun sirih mengandung antibiotik yang cukup baik untuk mengatasi berbagai penyakit. Hal pertama yang dilakukan yakni dengan membersihkan belekan menggunakan kapas hapus dan usap secara perlahan hingga bersih.

Kemudian siapkan daun sirih yang telah dipetik dan bersihkan dengan air bersih dan rebus hingga air mendidih. Air hasil rebusan daun sirih yang telah dingin diteteskan pada mata kucing yang belekan. Obat lainnya bisa menggunakan Teramicin yang dikhusukan untuk mengatasi mata kucing yang sakit atau belekan.

Obat sakit mata Teramicin dapat anda jumpai di apotik dan harganya pun cukup terjangkau. Setelah mengoleskan obat tersebut, tunggu hingga beberapa saat sampai belekan mulai berkurang pada bagian mata. Berikan obat ini 1 hari sekali, apabila tak sembuh juga lebih baik membawanya ke dokter hewan terdekat.

17. Penyakit saluran kencing

Feline penyakit saluran kemih bawah (FLUTD/ feline lower urinary tract disease) adalah istilah yang luas yang digunakan untuk sejumlah kondisi yang berhubungan dengan penyakit kucing pada saluran kemih bawah. Ini dapat terjadi sebagai salah satu dari berbagai masalah seperti:
  • radang kandung kemih (sistitis) atau uretra,
  • pembentukan urin kristal / batudi kandung kemih (kristaluria / urolithiasis),
  • obstruksi sebagian atau total dari uretra.
  • Kondisi terakhir ini juga dikenal sebagaisindrom terpasang-penis. Obstruksi uretra lengkap sangat lah fatal bila tidak segera
Awalny FLUTD adalah bernama Feline sindrom urologi (FUS) yg diubah namanya untuk mencegah persepsi bahwa tanda-tanda klinis yang terlihat merupakan salah satu penyakit dengan satu penyebabnya.
Fakto resiko:
  • Umur: Paling sering terjadi pada kucing yg berumur lbh dari 1,5 thn
  • Faktor lingkungan, intimidasi dari sesama kucing, baik antara pejantan dengan pejantan, atau pejantan dgn betina, kucing sangat mudah stress, ketika dia minum atau buang air, biasany akan memastikan bahwa lingkungan itu aman dan nyaman utk dia, gangguan terhadap tempat minum atau litter box ( tempat pup) berakibat akumulasi fatal terhadap kesehatan.
Pejantan yg memicu konflik harus dipisahkan, penambahan litter box yg memadai dan bersih serta air bersih yangg tidak hanya di satu tempat.
  • Sex: kucing pejantan berada pada risiko lebih besar untuk obstruksi uretra daripada perempuan karena uretra mereka lebih panjang dan sempit.Walaupun demikian kucing betina yg diuber2 pejantan sering juga mengalami.
  • Dehidrasi/Kurang air
  • Diet/Cat Food
  • Faktor makanan yg mengandung magnesium dlm jumlah besar dapat memperbesar fakto resiko.
  • Dlm makanan ada dua wetfood atau dryfood (makanan kering), mayoritas menggunakan dryfood, penggunaan dry food harus ditopang dgn penyediaan air bersih yg cukup.
  • Kegemukan
  • Stress atau faktor keturunan,
kucing jantan atau pun betina yg mudah stress mudah terkena penyakit ini, faktor keturunan, dimana menurunnya sifat2 dari induknya juga memperbesar resiko penyakit ini.
Gangguan dapat disebabkan oleh kombinasi faktor-faktor ini. Misalnya, makanan yang tinggi mengandung  magnesium  dan tingginya pH, dikombinasikan dengan kurangnya asupan air dapat menyebabkan kondisi yang menguntungkan untuk mempercepat penumpukan di saluran kemih bawah.
FLUTD adalah penyakit yang umumny terjadi pada kucing dewasa yang berusia lebih dari satu tahun, dari situs wikipedia terdata mempengaruhi dari 0,5% menjadi 1% dari populasi.
Gangguan saluran kemih memiliki tingkat tinggi kambuh, dan beberapa kucing tampaknya lebih rentan terhadap masalah kencing daripada yang lain.
Gejala
Ada beberapa gejala utama:
  1. Kucing sembarangan buang air kecil tidak dilitter box, bisa di sofa, kasur, bantal, keset dll.
  2. Jongkok berkepanjangan pas buang air kecil, ngeden saat buang air kecil, lamaa banget dan adany gejala kesakitan.
  3. Ada darah dalam urine
  4. Berulang sering pergi kelitter box.
Sisihkan waktu scr periodik utk mengamati gejala yang berhubungan aktivitas diatas dan harus memperhatikan perubahan perilaku yang tidak biasa.
Hal diatas sekaligus bs digunakan utk mengawasi bila ketika pup, ada darah dikotoran, menandakan perlu diberikan obat cacing. Atau ketika pup diare menandakan gejala masalah pencernaan dari makanan yg diberikan.
Dlm beberapa case penyumpatan total sama sekali tdk bisa kencing atau kecing ada darah, langsung bisa terjadi tanpa ba bi bu, yg perlu dilakukan adalah bawalah segera ke vet, dan segera dilakukan cateter operasi, saya pernah mengalami dgn biaya habis sekitar hampir 1 juta, include, biaya operasi, obat, opname selepas operasi sekitar 5 harian utk monitor kondisi, serta diet/cat food royal canin khusus urinary 80 an ribu utk 400gram. Dan itu termasuk terjangkau,  bisa 1,5 juta an ditempat lain, dan belum tentu selamat, namun yg perlu di encourage adalah pemiliknya, dimanapun, asal rekomendasi bagus, sebaikny segera bergegas ke vet, uang bisa dicari, yg penting usaha kita nyawany bisa di tolong, utk hasil akhirnya yang Pencipta yg menentukan terbaik.
Ketika membawa ke vet, ada baiknya anda sertakan kaos, baju bersih yg biasa anda pakai yg sdh tdk terll bagus, utk disertakan dlm kucing, gunany kucing akan mengenali bau serta merasa ada pemiliknya setiap saat, mengurangi stress yg dialami, bs digunakan utk alas tdr, selimut  dan bs memungkinkan lbh cepat adaptasi, dan penyembuhan dimn dia dirawat.
Sebagai catatan ketika memelihara  binatang dibutuhkan komitmen tinggi, tdk hy satu dua tahun tp lebih dari itu utk seumur hidupnya, oleh itu term jual beli utk kucing menurut sy tdk bs di nilai dgn uang, bahkan kucing cantik tdk hy dilihat dari panjang lebat ny bulu, atau pesek mancungnya hidung tapi lepas dr itu kucing biasa kampung pun kl dipelihara dr kecil , behavior nya ditata, maka akan juga mewarnai hidup kita, sifat dr pemilik tak pelak bisa dilekatkan ke kucing peliharaannya tsb.
Biasa mungkin bagi yg lain tp bisa luar biasa bagi pemiliknya.
Krnny secara bijak ketika memelihara binatang hrs dipertimbangkan matang, pembatasan reproduksi sangat penting, idealny satu dua kucing sdh sangat cukup, kalau dihitung biayanya cukup besar, dr mulai vaksinasi ke satu, kedua, rabies, obat cacing, obat kutu, jamur, tetes kuping, belum makanan dll. Kesejahteraan kucing dan juga kesejahteraan pemilik.
Seekor kucing mengalami obstruksi uretra berperilaku mirip dengan kucing lainnya dengan FLUTD. Namun, seiring berjalannya waktu, kandung kemih mengisi dengan air kencing dan menyebabkan nyeri kandung kemih distensi. Gagal ginjal dan uremia akan mengikuti dalam beberapa jam. Kucing menjadi semakin tertekan, dan mungkin melolong atau menangis kesakitan. Kucing jantan dapat terus menjilati di penis dan penis dapat menonjol. Kucing dapat mencari pengasingan, berhenti makan dan minum, mulai muntah, dan menjadi lesu dan akhirnya koma sebagai racun menumpuk dalam aliran darah.
Obstruksi uretra adalah keadaan darurat medis serius yang akan menyebabkan kematian jika tidak diobati pada waktunya. Setiap kucing yang diduga menderita kondisi ini harus dilihat langsung oleh dokter hewan.
Penyebab
Uroliths 
Sekitar 15-20% kasus FLUTD disebabkan oleh uroliths, dengan bentuk yang paling umum adalah kalsium oksalat dan struvite (magnesium amonium fosfat) uroliths. Mayoritas uroliths terletak di kandung kemih, tetapi juga dapat terbentuk di ginjal, ureter dan uretra.
Diet/ Catfood 
Banyak penelitian telah menyimpulkan magnesium dalam makanan sebagai penyebab utama urolitiasis struvite pada kucing. Namun, para peneliti telah menemukan bahwa urine pH adalah faktor yang lebih penting. Urine yang asam membantu untuk melarutkan uroliths struvite dan juga menyediakan lingkungan yang kurang menguntungkan bagi pembentukannya. Diet kucing komersial dgn membatasi jumlah magnesium dan penambahan acidifiers dalam makanan dapat untuk meningkatkan keasaman urin, sehingga mengurangi kemungkinan pembentukan struvite.
Penurunan uroliths struvite bertepatan dengan peningkatan uroliths oksalat, kadar magnesium yang rendah dan pH urine baik menjadi faktor dalam pembentukan kalsium oksalat. Uroliths Oksalat tidak larut dalam urin kucing dan harus diangkat melalui pembedahan.
Bentuk kurang umum dari uroliths termasuk amonium urat, asam urat, kalsium fosfat, dan sistin uroliths. PH urine dapat dibuat lebih asam dengan meningkatkan asupan protein dari sumber hewani dan ikan. Tes urine biaya rendah bagi manusia dapat digunakan untuk memantau dan memverifikasi bahwa pH kucing di bawah 6,8. Sebuah jarum suntik dapat digunakan untuk menyedot air seni dari lantai ketika kucing kencing tidak tepat dan kemudian menyemprotkan ke strip tes.
Uretra Obstruksi
Sebuah obstruksi uretra yg total dapat terjadi tiba-tiba dan mengancam jiwa, pada kondisi tsb pengobatan sangatlah segera diperlukan. Kombinasi endapan kristal ( biasanya uroliths struvite) dan protein matriks (lendir atau darah sel) dapat membentuk plug uretra dan menyebabkan penyumbatan lengkap uretra.
Bahkan tanpa pembentukan kristal, matriks protein yang tebal dapat menyebabkan obstruksi uretra dengan sendirinya. Gagal ginjal dan uremia akan terjadi dlm selang  36-48 jam obstruksi uretra lengkap. Waktu dari obstruksi lengkap sampai meninggal mungkin kurang dari 72 jam.
Penyebab infeksi 
Infeksi bakteri umumny adalah penyebab yang sangat jarang pada FLUTD, terjadi sekitar 1-5% dari kucing muda dari 10 tahun.
Lainnya 
Kondisi lain yang dapat berkontribusi terhadap penyakit ini termasuk trauma fisik, tumor pada saluran kemih, retensi urin disengaja (perilaku umum terlihat pada kucing tidak diberikan tempat yang cocok untuk membatalkan (misalnya tidak ada toiletnya atau kotor kotak kotoran)), kelainan bawaan dan masalah neurologis . Pada sekitar 60% kasus, penyebabnya tidak pernah ditemukan. Ini diklasifikasikan sebagai idiopatik kasus FLUTD atau Feline idiopatik Cystitis (FIC).
Diagnosis
  • Pemeriksaan fisik, dari pengamatan visual dokter ke kelamin kucing biasany di ketahui segera adanya penyumbatan dan cairan yg tertahan di kandung kemih.
  • tanda klinis– Per gejala, informasi dari pemilik sangat membantu utk tindakan medis yg cepat.
  • urinalisis untuk menilai untuk infeksi (bakteri) dan kristal +/- kultur urin jika dicurigai infeksi
  • xrays perut untuk menyingkirkan kandung kemih atau uretra batu
  • Panel kimia untuk menilai fungsi ginjal
  • Check darah lengkap untuk menilai peningkatan sel darah putih, dehidrasi
  • 2 hal paling diatas biasany segera bisa ditindak lanjuti oleh dokter utk segera dilakukan tindakan operasi, waktu berjalany sangat penting utk tahapan kelangsungan jiwa penderita.
Pengobatan
Operasi medis cateter.
Ini tindakan utama yg hrs dilakukan  bila sudah terjadi Uretra yg tertutup total , situasi darurat medis yang mengancam jiwa yang tak pelak memerlukan tindakan medis segera. Jika kandung kemih tidak dapat dikosongkan, dapat menghambat fungsi ginjal yang mengakibatkan kegagalan ginjal berlanjut pada  kerusakan ginjal.
Biaya perdokter bervariasi, pengalaman sy utk awal 2015 sekitar 1 juta kurang sedikit. Secara umum kisaran sekitar 1,5jutaan. Ada baikny utk bertanya rekomendasi dokter yg sdh teruji baik, selisih biaya adlh faktor kedua, karena diperlukan penanganan dr ahli yg tepat.
Ada faktor lain selain dokter yaitu asisten dr dokter, ini juga faktor vital, krn dokter tdk bs sendirian dlm penanganan dan day by day setelah operasi perawatan scr langsung dilakukan oleh mas2 asisten tsb. Kadang secara khusus pendekatan personal perlu dilakukan  agar bs lbh dijaga dan diperhatikan, setiap 2x sehari juga sy tlp utk update kondisi pasien.
Penanganan pasca operasi jg sangat penting, jgn tergesa utk lepas dr opname, pengawasan dokter diperlukan utk memastikan kondisi pulih , tdk ada gagal ginjal, infeksi serta gejala medis lain.
Antibiotik
Pemberian antibiotik semisal amoxilin utk mengurangi infeksi.
Diet/ Cat food
Pemberian makanan harus benar2 diperhatikan , jangan byk terlalu mengandung magnesium, sediakan selalu air bersih tdk hy satu tp beberapa. Biasanya setelah operasi dokter berikan royal canin urinary, trdpt 2 macam basah (wetfood) dan kering (dry food).
Utk pencegahan berkelanjutan selain makanan di atas, makanan basah lbh bagus utk mengurangi resiko, jangan memilih rasa ocean fish krn byk mengandung magnesium. Pemilihan wet food jg perlu diperhatikan krn biasany kotoran kucing jd lembek atau bahkan mencret.
Minusny wetfood adlh lbh mahal dan menyebabkan karang gigi. Plusnya, kucing lbh lahap, mengurangi resiko penyakit dan kandungan proteinny lbh besar .
Ada beberapa kucing sy yg cocok utk wetfood adlh royal canin selain urinary bisa recovery atau PF chicken tuna, namun setiap kucing bisa berbeda2.
Utk yg muslim jg perlu diperhatikan kandunganny krn ada yg mengandung liver pork, baiknya walaupun dikandungan mknan tdk tertera dibiasakan memakai sarung tgn dan sendok khusus, utk mengurangi sentuhan atau ceceran yg bs jd najis ke pemilik.
Utk dryfood, biskuit kering, diperhatikan kandungan makanan yg ada dikemasan, hindari magnesium dan jumlah protein , dibiasakan setiap makan harus minum yg cukup, pengalaman bisa disuntikkan langsung lewat alat suntik ke mulut, setelah makan.
Pemberian makan utk dewasa idealny dilakukan 2 x sehari pagi dan maghrib,  pola mkn kurang dan tdk teratur akan menyebabkan kurang gizi , sebalikny pemberian mkn lebih dan tdk teratur, bisa menyebabkan obesitas.
Litter box dan minum.
Case yg sering terjadi, tmpt minum kurang, atau kotor, atau ngantri, takut dgn kucing lain sehingga minum kurang, ditambah litter box terbatas, kotor atau takut dgn kucing lain sehingga menahan pipis,
Tipsnya sebar tmpt minum beberapa yg bersih, berikan litter box yg cukup dan bersih, pemakaian pasir berulang ulang sebisany dihindari, selain dpt mengakibatkan penyebaran penyakit kemanusia, juga bisa kutu dan penularan cacing.
Tempatkan pasir dlm litter box dgn pasir kedalaman sekitar 3 cm, pilih litter box yg sesuai kucing jgn trll kecil krn akan kotoran akan tumpah dan kotoran terinjak, bisa najis terbawa kemn2.
Bila mengunakan pasir zeolite ,pilih ukuran pasir yg sesuai dgn kucing, ukuran pasir kecil utk kitten dan besar utk dewasa, bedanya, bila trll kecil, kadang pasir terselip di sela bulu kaki, sementara bila trll besar utk kitten akan kesulitan ketika trjd gerakan menyapu dgn kaki.
Jumlah litter box, idealny N+2, dimn N jumlah kucing, 2 maksudnya, satu stand by antisipasi bila yg lain penuh atau kotor , dan satu yg lain utk sbg cadangan yg tdk digunakan, biasany saya keringkan benar2.
Tiap hari litter box hrs dibersihkan, dgn menggunakan disinfectant, bisa dgn wippol, hindari yg keras dan bs menyebabkan keracunan, misalnya pembersih keramik.
Litter box jgn linear terkumpul dlm satu line, sebaikny diletakkan agak terpisah, tujuanny mengurangi antrian dan ketakutan bila ada yg faktor yg menghalangi, seperti perasaan terancam dr kucing lain atau bunyi bising dll.
Utk merangsang minum air yg cukup Di beberapa petshop ada yg menjual tempat minum air terjun, biasany rasa ingin tahu kucing yg tinggi dpt dipancing dgn tmpt minum tsb.
Pengunaan wadah dgn keramik dan air mineral bersih pengalaman utk kucing sy jg bs memancing minum yg cukup. Bila belum cukup, berikan suntikan setelah makan dgn mengunakan suntikan semacam pipet langsung kemulut. Jalannya waktu Kucing akan terbiasa , setelah mkn akan minum air yg cukup
Kucing rentan terhadap serangan berulang-ulang dari gangguan ini mungkin memerlukan operasi, seperti penghapusan penis (urethrostomy) untuk mencegah penyumbatan nya.
Kucing dengan kronis kucing penyakit saluran kemih bawah yang disebabkan oleh kristal struvite atau kristal oksalat dapat diobati dengan diet seumur hidup dari resep makanan basah atau kering yang dapat meminimalkan isi blok bangunan kristal.
Makanan ini akan ditentukan oleh dokter hewan jika diperlukan dan akan mengganti semua makanan lain untuk memastikan saluran kemih yang sehat. Bahkan setelah pengobatan, kucing perlu diperiksa secara teratur untuk masalah kencing seperti kristal dapat kembali.
Stress reduction
Ini factor yg sangat penting , intimidasi antar pejantan sangat sering terjadi, terutama saat musim kawin, jantan dgn betina jg bs terjadi, saat diuber2 utk kawin,
Memasukkan kucing asing dlm lingkungan yg stabil patut dicermati krn akan mengganggu total lingkungan yg sdh terbina.
Pisahkan atau kandangin kucing yg memicu perkelahian, kucing rumahan tanpa perkelahian pun adlh initimidasi yg berat utk mereka. Geraman suara initimidasi akan menyebabkan minum kurang, buang air yg terus ditahan akibatnya timbul FLUTD.
Bagaimana agar  membantu mereka rileks.
Sempatkan waktu teratur cukup 5-10 mnt utk mengajak mereka dlm permainan, bisa dgn bola ping pong utk kick and run, pilih bola ping pong yg agak bagus yg mempunyai daya pantul tinggi, jgn mengunakan bola golf, krn sakit bila terkena.
  • Dgn tali rafia, atau sedotan bahkan tisu yg dilempar bisa menjadi permainan yg menyenangkan.
  • Lampu senter yg kita sorot pun jadi permainan heboh.
  • Disaat permainan amati, biasany kl kucing sehat akan senang, sebalikny bila gejala sakit akan berbeda, dan lbh diam, mengasingkan diri.
  • Pd saat pagi biasany ada slng kejar2an hit n run, aktivitas tsb  melatih bonding antar kucing tsb.
  • Mengurangi obesitas sekaligus olahraga, tp hati2 keramik pd bs pecah.
  • Kucing yang sangat sensitif scr lahir terhadap lingkungan mereka, memerlukan perawatan dengan seksama. Stress yg berlanjut akan memicu byk penyakit yg timbul.
Pengobatan herbal
Dilakukan ketika hy ada indikasi ringan, kucing masih bisa mengeluarkan air seni, hy ada gejala ngeden, dan waktu agak lama ketika kencing.
Scr pengalaman sy berikan rebusan daun kumis kucing, ambil tanaman kumis kucing yg masih dlm pot, ambil di bagian paling atas pucuk, ambil bukan hy daun tp juga utuh dgn dahannya, daun sekitar 15-20 an kombinasi daun muda dan tua, dgn dahanny, potong /pilih bagian yg paling ujung, pastikan dlm keadaan segar, bersih dan cerah.
Bersihkan scr seksama, lalu rebus dgn air mineral dgn api kecil dan kl bisa wadah keramik, perhatikan bila warna air sdh berubah, menjadi , agak hitam kehijauan, tunggu sampai dingin.
Berikan kepada kucing lewat suntikan pipet langsung kemulutnya, lewat samping .
Lebih baik setelah makan diberikan, krn ini herbal, efeknya tdk langsung saat itu juga, bila gejalany memburuk segera bawa ke dokter.
Scr pengalaman pd hari keempat pagi baru ada hasilnya, kucing tdk ngeden, air kencingny tdk sedikit2 yg keluar tp lumayan banyak, berikan  3 x suntikan dgn sehariny 3 kali. Jadi total sehari 9 suntikan.
Lanjutkan pengobatan walau sudah membaik.
Pengobatan dilakukan dgn juga mengurangi faktor stress, sebisa mungkin kita ajak2 main, semakin dia mau bermain, bergerak2 lincah, semakin cepat pulih.
Pola makan hrs diubah, makanan harus diganti dgn makanan khusus, penyediaan litter box yg special dan minum yg cukup.
Pada saat diatas saya berikan juga amoxilin, tdk satu utuh,satu tablet sy bagi 3. Gejala penyebab stress sebisa mungkin dihilangkan, pada case diatas, musim kawin, kucing jg sering kesepian krn sering ditinggal, dan kadang takut pd suara asing ( bisa org lewat atau kendaraan dgn knalpot brisik) di tempat litter box, kucing mkn trll byk, trll mls bergerak hingga obesitas.

Tambahan, berikan air putih hangat, pada kucing anda, dgn menggunakan semacam pipet, dari pengalaman , dapat sedikit banyak membantu membuat lancar air kencing kucing, definisi hangat perlu digaris bawahi, hangat manusia , bisa berarti panas utk kucing, jadi tes sedikit ke tangan kita, bila tdk panas, berikan sedikit untuk tes ke kucing, bila kelihatan masih kepanasan, tunggu beberapa waktu utk diminumkan ke kucing anda.

Selama masih air seni, masih bisa keluar walau hanya satu tetes, masih bisa diringankan, tapi bila sama sekali buntu, kucing stress dan kesakitan terus menerus, segera kedokter, untuk dioperasi.
Rejeki tidak pernah salah alamat, semua bila diusahakan sungguh-sungguh pasti ada jalan keluarnya.

0 comments

Posting Komentar